LAPORAN PERCOBAAN II "PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT"
VIII. Data Pengamatan
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
Dimasukkan
10 gr gula pasir ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 50 ml HNO3 pekat
|
Gula tidak larut setelah
penambahan HNO3
|
Dipanaskan diatas mantel pemanas secara
perlahan-lahan sampai mendidih
|
Timbul uap NO2 berwarna coklat
|
Bila sudah timbul uap coklat NO2,
angkat labu datar tadi, pindahkan untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan,
biarkan selama 15 menit
|
Reaksi terjadi persis ketika
dipanaskan, dan menimbulkan gas NO2 yang perlahan mulai hilang.
|
Dituangkan
hasil reaksi tadi kedalam gelas piala berukuran 100ml, Erlenmeyer dicuci
dengan 10ml aquades dingin dan hasil cucian dimasukkan kedalam gelas piala
lagi, tambahkan 10ml HNO3 pekat
|
Larutn menjadi encer, timbul
sedikit gas coklat NO2
|
Diuapkan
diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 10ml
|
Larutan menjadi sedikit
|
Ditambahkan
20ml aquades kedalam larutan diatas, kemudian diuapkan lagi sampai volume
tinggal 10ml
|
Lartan menjadi encer kembali dan
berwarna lebih bening
|
Didinginkan
larutan dalam es sambil diaduk, kristal asam oksalat segera terbentuk
|
Terbentuk Kristal asam oksalat
berwarna putih bersih pada dinding gelas enlemeyer
|
Disaring
kristal asam oksalat yang terbentuk , kemudian rekristalisasi asam oksalat
yang didapatkan dengan melarutkannya dalam air panas lalu didinginkan
|
Didapatkan Kristal putih yang
bebas dari zat pengotor
|
Disaring
, keringkan dan periksa titik lelehnya, titik lelehh asam oksalat murni
.....°C bila belum murni maka,
|
Kristal meleleh pada suhu 189°C
|
Dimurnikan
lagi kristal asam oksalat dengan rekristalisasi kembali didadalam air panas
|
Didapatkan
Kristal putih yang bebas dari zat pengotor
|
IX.
Pembahasan
Asam
oksalat merupakan senyawa organic yang memiliki banyak kegunaan di dalam
titrasi asam basa,asam oksalat juga tergolong kedalam senyawa yang mudah untuk
di sintesis hanya dengan menggunakjan bahan dasar berupa gula pasir sukrosa
yang termasuk kedalam golongan monosakarida (C6H12O6) serta fruktosa yang
banyak di temukan pada kehidupan sehari-hari dan juga dengan reagen asam nitrat
pekat. Pada percobaan ini, telah dilakukan pembuatan asam oksalat dengan bahan
tersebut.
Sukrosa
merupakan turunan dari karbohidrad dimana sukrosa tersusun dari monosakarida
glukosa dengan struktur sebagai berikut :
Sukrosa
memiliki sifat kimia salah satunya yaitu mudah di oksidasi, sehingga dengan
menggunakan larudan HNO3 pekat 12M, struktur C6H12O6 akan di cacah oleh larutan
asam nitrat pekat sehingga terjdi penataan ulang menghasilkan senyawa asam
oksalat
Pada
percobaan ini, asam oksalat dengan rumus molekul H2C2O4 akan melalui reaksi
oksidasi oleh asam nitrat dengan produk sampingan yang dihasilkan pada proses
reaksi adalah gas berwarna coklat yang
di duga merupakan gas NO2. Selain itu, warna dari larutan juga menjadi berwarna
oranye, perlakuan yang di lakukan terhadap gas ini adalah diletakkan semua
komponen percobaan yang berkenaan dengan gas NO2 di dalam lemari asam agar gas
tersebut tidak mencemari udara sekitar laboratorium.
Ketika
uap gas NO2 terbentuk, sebenarnya tidak dilakukan pemanasan lagi agar proses
reaksi dapat terus berlangsngn karena komponen reaksi sudah mencapai energy
aktivasinya sehingga di dalam lemari asam tidak dilakukan pemanasan. Proses
reaki mandiri tanpa pemanasan dilakukan sekira lebih kurang 15 menit. Reaksi 15
menit tanpa pemansan ini akan membuat larutan yang tadinya berwarna orange
kecoklatan menjadi berwarna bening sedikit kekuningan (creame). Ketika larutan tidak
terindikasi mengeluarkan uap NO2 lagi, maka selanjutnya dilakukan penambahan
aquadest dingain serta asam nitrat dengan konsentrasi 12 molar (pekat). Penambahan
air dan asam nitrat kembali tersebut adalah untuk menghindarkan larutan dari hangus
dan juga asam nitrat ditukan unutk mengoksidasi sukrosa yang mungkin masih
bersisa dari proses oksidasi oleh asam nitrat yang pertama tadi.
Proses
pemanasan akan terus dilakukan hingga volume larutan berkurang secara
signfikan, pada percobaan ini kami menguapkan kembali larutan hinnga volume nya
menjadi 20 ml. setelah nya akan dilakukan penambahan aquadest yang terakhir
yaitu sebesar 20 ml, lalu diuapkan kembali hingga volume hanya tersisa sebanyak
20 ml saja. Penambahan aquadest menyebabkan perubahan warna larutan menjadi
lebih pudar dari warna sebelum nya yaitu bening kekuningan (creame), proses
penguapan juga disertai dengan uap NO2 yang keluar, namun dengan kuantitas yang
sangat sedikit sehingga tidak dilakukan di dalam lemari asam.
Penambahan
aquadest lalu diuapkan secara berkali-kali dimaksudkan untuk membuang uap gas
nitro yang masih terjebak di dalam larutan, jika larutan tidak benar-benar
bebas dari gas NO2 maka pada saat penrendaman di dalam ice bath akan terbentuk
Kristal yang tidak benar-benar bersih dari gas NO2 ditandai dengan Kristal yang
tidak berwarna putih bersih melainkan berwarna coklat pekat ataupun orange.
Pada
tahap penguapan yang terakhir hingga volume larutan menjadi berkurang sangat
signifikan yaitu menjadi sekitar 10 ml. perlakuan yang diberikan terhadap
larutan ini adalah berupa pendinginan yang dilakukan di dalam ice bath yang sudah
disiapkan sebelumnya. Kristal asam oksalat segera terbentuk ketika di rendam di
dalam ice bath, hal tersebut memisahkan kristal asam oksalat secara kontras
dengan air sehingga memudahkan untuk dipisahkan hanya dengan menggunakan kertas
saring dan corong buncher.
Ketika
kita mendapatkan filtrat asam oksalat, agar benar-benar teliti maka dilakukan
prosess rekristalisasi dimana di sini diguanakan pelarut berupa alcohol dan air
dengan komposisi masing-masing 50%. Filtrate asam okasalat dilarutkan didalam pelarut
alcohol dan aquadest, kemudian disaring ketika semua filtrate asam okasalat terlarut
sehingga dapat melewati kertas saring namun tidak membawa zat-zat pengotor.
Kemudian di kristalkan kembali asam oksalat yang telah murni tadi. Prosedur
terakhir yang dilakukan adalah pengujian titik leleh dimana pada percobaan ini
diperoleh titik leleh 98°C
Berikut
penjelasan grafis mengenai mekanisme yang terjadi pada proses sintesis asam
oksalat :
Video mengenai praktikum ini dapat
dikases melalui link berikut :
Permasalahan :
- Sebagaimana diketahui sukrosa yang digunakan sebagai bahan dasar pada praktikum kali ini merupakan senyawa disakarida, namun bagaimana jika sukrosa diganti dengan hanya glukosa atau hanya fruktosa?
- Apa yang menyebabkan asam oksalat yang di peroleh tidak lebih sedikit dari kuantitas sukrosa yang yang digunakan sebagai bahan dasar pada praktikum ini?
- Mengapa pada praktikum ini dilakukan penambahan aquadest dan penguapan secara berulang kali? bagaimana jika prosedur tersebut dihilangkan?
3. Penambahan aquadest dan dilakukannya penguapan berulang kali untuk menjauhi larutan dari kehangusan dan membuang uap gas nitro yg masih terjebak didalam larutan tersebut, jika kita menghilangkan prosedur ini maka larutan yang kita peroleh tidak benar-benar bebas dari gas NO2 dimana akan mengakibatkan kristal yang kita dapatkan menjadi warna merah kecokelatan
BalasHapus2. Jadi pada percobaan ini kenapa kita tidak mendapatkan kuantitas lebih dari bahan yang kita gunakan. Ini dikarenakan pada pemanasan dan penguapan yang berkurang bukanlah gula tetapi asam nitrat yang kita gunakan semua akan menguap. Maka dari itu kuantitas asam oksalat yang kita gunakan tidak bertambah.
BalasHapus1. menurut saya mungkin saja bisa namun akan menghasilkan hasil yang berbeda. ini adalah sesuatu yang bisa lakukan ekperimen.
BalasHapus