JURNAL PERCOBAAN VII "ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (ALKALOID)"
ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM ALKALOID
I.
Judul : Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid)
II.
Hari, Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
III.
Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :
a.
Dapat menguasai
teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya alkaloid
b.
Dapat mengenal
sifat-sifat kimia alkaloid melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik
IV.
Landasan Teori
Alkaloid adalah suatu senyawa basa organic
yang memiliki unsur Nitrogen (N) biasanya berasal dari tanaman. Alkaloid
memiliki dampak fisiologis kuat terhadap manusia. Didalam bidang farmakologi,
alkaloid digunakan sebagai senyawa yang dapat meningkatkan dan memacu sistem
syaraf, meningkatkan tekanan darah, dan sebagai penangkal infeksi
microbial(Pasaribu,2009).
Menurut Widi(2007), metode klasifikasi alkaloid yang paling banyak digunakan yaitu dari sudut pandang komposisi atom
nitrogennya,.
1.
Alkaloid
heterosiklis yaitu alkaloid yang memiliki atom Nitrogen didalam cincin
heterosiklisnya, alkaloid jenis ini memiliki beberapa separasi diantaranya :
alkaloid pirolidin, alkaloid indol, alkaloid piperidin, alkaloid prridin,
alkaloid tropan, imidazole, guanidine, alkaloid histamine, alkaloid akridin,
alkaloid isukuolin, alkaloid izidin, dan alkaloid kuinozolin.
2. Alkaloid amina alifatis dan aksosiklis.
3. Alkaloid putesrin, spermin, serta spermidin
misalnya pausina.
4. Alkaloid peptide yaitu alkaloid yang
mengandung ikatan peptita di dalam strukturnya.
5. Alkaloid steroidal dan terpena.
Menurut Robers(1996), pada umumya metabolit
primer menghasilkan metabolit sekunder pada bahan alam yang mengalami reaksi-reaksi
tertentu secara spesifik sehingga membentuk senyawa kimia bahan alam tertentu.
Untuk lebih lengkap mengenai hubungan biosintesis metabolit sekunder dari
metabolit primer dapat dilihat pada bagan berikut :
Didalam kopi, the, coklat, bahkan minuman coca cola banyak
terkandung salah satu senyawa alkaloid yaitu 1,3,7-trimetilxantin.
Kafeintergolong pada alkaloid kelompok purin, diamna struktur dari senyawa
tersebut banyak mengandung atom Nitrogen yang terikat di dalam struktur nya..
efek fisiologis yang dapat di indikasi oleh senyawa kafein adalah sebgagai
stimulant. Kafein sendiri dapat dengan mudah disisolasi dengan bahan daun tek
terkhusunya daun teh hijau dengan hanya menggunakan pelarut air panas karena
dapat melarutkan senyawa kaein, namun
kafein akan memiliki kelarutan yang lebih tinggi lagi diadalam pelarut kloroform
sehingga membentuk Kristal. Kadar kafein di dalam daun the sendiri bias
dikatakan dalam kadar yang cukup banyak yaitu 2-5%, di dalam kopi 0.1-0.7%,
serta di dalam coklat sebesar 0.1-0.8%. meskipun terdapat komposisi kafein yang
cukup besar didalam daun the, namun ketika daun teh di ekstraksi aka nada
senyawa lain yang juga menyertai penyarian tersebut,senyawa tersebut adalah
diantaranya tannin yaitu senyawa turunan pentadigaloiglukosa yang tidak dapat
larut didalam air dan sukar dipisahkan dari senyawa alkaloid sehingga tannin
perlu direaksikan dengan kalsium karbonat agar dapat membentuk garamnya(Tim
Kimia orgaanik, 2019).
V.
Alat dan Bahan
a.
Alat
-
Corong
pisah 500ml
-
Erlenmeyer
-
Corong
Buchner dan vakum
-
Pemanas
mantel
-
Gelas
kimia 500ml
-
Corong
gelas dll
b.
Bahan
-
Kalsium
karbonat serbuk
-
Kloroform
atau metilen klorida
-
Benzene
-
Petroleum
benzene
-
Larutan
NaOH 5%
-
R.
Dragendrof
-
Reagen
wagner
-
Plat
T:LC
-
Ca(OH)2
VI.
Prosedur Kerja
1.
Dimasukkan
25 gr teh kering kedalam Erlenmeyer 500ml, ditambahkan 250ml air dan 25 gr
CaCo3.
2.
Dipanaskan
campuran diatas uap air selama 20menit,sambil sewaktu-waktu diaduk atau di
goncang.
3.
Didinginkan
diudara, saring larutan air dengan menggunakan corong Buchner besar
serta pengisapan sampai sisa padat ditekan kering.
4.
Dipindahkan
larutan air kedalam corong pisah 500ml, partikel padat jangan sampai terbawa.
5.
Dibiarkan
dingin diudara, lalu lakukan ekstraksi dua kali masing-masing dengan 25ml
kloroform atau metilen klorida. Dengan hati-hati selama 5-10 menit. Jika
terjadi emulsi yang sukar dipisahkan, coba tambahkan sedikit pelarut lagi.
6.
Disimpan
corong pada statif atau klem,biarkan beberapa saat sampai terpisahkan dua
lapisan.
7.
Ditampung
seluruh lartan kloroform kedalam tabung destilasi diatas penangas air, sampai
diperoleh larutan januhnya yang mungin berwarna hijau
8.
Didinginkan
secara bertahap sampai tebentuk kristalnya sebanyak mungkin
9.
Dilakukan
kristalisasi dengan melarutkannya dalam 5 ml benzene panas dan tambahkan 10ml
petroleum benzene
10.
Dipisahkan
Kristal dengan penyaringan vakum menggunakan corong Buchner
11.
Dilakukan
rekkristalisasi tahap dua dengan menggunakan campuran pelarut
yang sama
12.
Ditimbang
dan tentukan titik lelehnya (sekitar 225-250°C).
Viedeo
referensi mengenai percobaan isolasi senyawa alkaloid dapat diakses melalui
link berikut :
Permasalahan :
1.
Bagaimana
kontrol temperatur yang seharusnya dilakukan pada saat ekstraksi sampel?
2.
Mengapa pada
prosedur ekstraksi dapat terjadi emulsi?
3.
Selain dengan menggunakan
kalsium karbonat,, bagaimana cara untuk memisahkan zat yang tidak diperlukan
dalam isolasi kafein?
3. Yaitu dengan cara menambahkan diklorometana sehingga zat pengotor tidak akan ikut tercampur dalam kafein. Saat penambahan diklorometana ke dalam ekstrak teh, corong pisah dikocok perlahan dengan sesekali membuka kran corong pisah untuk mengeluarkan uap yang dihasikan oleh senyawa volatile yang terdapat dalam ekstrak teh. Pengocokan ini bertujuan untuk memperbanyak peluang kontak antara kafein dengan diklorometana agar semakin banyak kafein yang larut dalam diklorometana, tapi pengocokan jangan terlalu kuat karena akan mengakibatkan pembentukan emulsi antara diklorometana dengan air oleh garam tanin yang bersifat surfaktan anion. Sehingga didapatkanlah filtrat murni larutan kafein-diklorometana. setelah itu barulah dilakukan proses destilasi. Distilasi ini bertujuan untuk memisahkan kafein dari diklorometana. Sehingga produk dari distilasi adalah kristal kafein.
BalasHapus2.karena pada saat Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil
BalasHapus1. Temperatur yang tepat adalah temperatur yang tepat pd titik leleh, krn jika melebihi titik leleh maka akan terjadi penguapan.
BalasHapus