JURNAL PERCOBAAN II “PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT”


I.              Judul                 : Pembuatan Senyawa Organik Asam Oksalat
II.           Hari, Tanggal   : Rabu, 4 September 2019
III.        Tujuan              :
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :
a.       Dapat memahami cara pembuatan asam oksalat dengan zat organic yang memiliki berat molekul besar sebagai bahan dasarnya
b.      Dapat memahami reaksi oksidasi dengan menggunakan oksidator kuat
c.       Dapat mengetahui sifat-sifat asam oksalat dengan kegunaannya

IV.        Landasan Teori
Asam oksalat merupakan suatu senyawa kimia dengan rumus C2H2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam oksalat tergolong ke dalam asam karboksilat lebih spesifiknya asam dikarboksilat yang bisa dikatakan paling sederhana karena memiliki rumus HOOC – COOH. Jika dibandingkan dengan asam asetat asam oksalat memiliki tingkat keasaman 10.000 kali lebih tinggi. Terdapat dua jenis asam oksalat yaitu asam oksalat dihidrat dan asam oksalat anhidrat. Asam oksalat anhidrat mempunyai berat molekul 90,04 gr/mol dengan melting point 187 °C. Karakteristik dari asam oksalat anhidrat adalah memiliki warna putih, tidak berbau, dan tidak menyerap air. Gerakan asam oksalat dihidrat mempunyai berat molekul 126,07 gr/mol dan melting point 101, 5°C, kandungan dari asam oksalat dihidrat merupakan air 28,58% dan asam oksalat 71,42%>. Asam oksalat juga memiliki sifat toksik atau dapat bertindak sebagai racun serta karsinogenik, di mana asam oksalat dapat mengendap di dalam tubuh manusia dan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kanker(Fessenden, 1982).

Jika dipanaskan pada suhu diatas 175°C, maka akan terjadi reaksi penguraian asam oksalat menjadi asam formiat dan gas karbondioksida. Biasanya asam oksalat banyak digunakan di laboratorium sebagai larutan standar pada proses titrasi. Secara kontekstual kehidupan sehari-hari asam oksalat banyak digunakan pada industri tekstil sebagai bahan pewarna tekstil. Asam oksalat disintesis melalui reaksi oksidasi dengan bahan utama adalah gula pasir dengan oksidator asam kuat(Tim Kimia Organik II,2019).

Pada percobaan ini, sintesis asam oksalat dilakukan dengan reaksi oksidasi sukrosa atau gula pasir dengan menggunakan asam nitrat pekat (HNO3), ketika dilakukan pemanasan diatas penangas air, maka campuran tersebut akan menimbulkan gas nitro (NO2) gas ini berwarna merah-kecoklatan dan merupakan gas beracun, baunya menyengat, dan merupakan salah satu polutan udara utama. Oleh karena itu, selama proses reaksi berjalan, semua langkah yang berkenaan dengan gas nitrogen harus dilakukan di lemari asam, karena jika tidak gas NO2 atau Nitro akan terhirup oleh praktikan dan menimbulkan gejala keracunan karena gas ini bersifat karsinogenik apabila uapnya terhirup(Lehninger,1984).

Menurut Hermanto(2008), kristal asam oksalat tidak dapat terbentuk pada suasana panas, diperlukan suhu dingin untuk membentuk kristal asam oksalat, sehingga proses sintesis dari asam oksalat ini diatur sedemikian rupa supaya molekul asam oksalat tersebut dapat beragregasi. Diperkirakan kristal asam oksalat nantinya akan berwarna kuning muda.

V.           Alat dan Bahan
a.      Alat
-          Labu dara datar 750 ml
-          Corong Buchner
-          Corong gelas
-          Gelas piala 500ml
-          Kasa,kaki tiga, Bunsen
-          Penangas
-          Gelas ukur
-          Termometer
-          Pengaduk
b.      Bahan
-          Gula pasir 200 gr
-          Asam nitrat pekat 100ml
-          Etanol

VI.        Prosedur Kerja
1.             Dimasukkan 10 gr gula pasir ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 50 ml HNO3 pekat
2.             Dipanaskan diatas penangas air secara perlahan-lahan sampai mendidih
3.          Bila sudah timbul uap coklat NO2, angkat labu datar tadi, pindahkan untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan, biarkan selama 15 menit
4.       Dituangkan hasil reaksi tadi kedalam gelas piala berukuran 100ml, Erlenmeyer dicuci dengan 10ml aquades dingin dan hasil cucian dimasukkan kedalam gelas piala lagi, tambahkan 10ml HNO3 pekat
5.             Diuapkan diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 10ml
6.      Ditambahkan 20ml aquades kedalam larutan diatas, kemudian diuapkan lagi sampai volume tinggal 10ml
7.             Didinginkan larutan dalam es sambil diaduk, kristal asam oksalat segera terbentuk
8.        Disaring kristal asam oksalat ang terbentuk , kemudian rekristalisasi asam oksalat yang didapatkan dengan melarutkannya dalam air panas lalu didinginkan
9.             Disaring , keringkan dan periksa titik lelehnya, titik lelehh asam oksalat murni .....°C bila belum murni maka,
10.          Dimurnikan lagi kristal asam oksalat dengan rekristalisasi kembali diddadlam air panas


VII.     Pertanyaan
1.             Mengapa setelah proses oksidasi terjadi, diperlukan suasana yang dingin?
2.             bagaimana skema reaksi oksidasi yang terjadi pada proses pembuatan asam oksalat?
3.             Pembuatan asam oksalat dengan bahan baku utama gula pasir atau sukrosa menggunakan prinsip reaksi oksidasi, di mana asam kuat digunakan sebagai oksidator , bagaimana jika Asam nitrat digantikan oleh asam kuat lain?


Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Hermanto, Sandra. 2008. Diktat Perkuliahan Biokimia. Jakarta : UIN Syarif   Hidayatullah
Lehninger. 1984. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga
Tim Kimia Organik II. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.


Komentar

  1. 1. Karena asam oksalat dalam ke adaan dingin akan membentuk kristal atau terdegradasi.

    BalasHapus
  2. Saya Anis Nabila (RSA1C117014) saya ingin menjawab pertanyaan dari habib no 3, bisa digantikan dengan asam kuat lain nya tetapi reaksi tidak berjalan dengan sempurna karena mungkin sifat keasaman nya yang sedikit dari asam nitrat

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum warohmatullah wabarakatuh, saya Putri Iga Noviyanti nim RSA1C117002. Akan menjawab pertanyaan nomor 2. Skema reaksi pada pembuatan asam oksalat : C6H1206 + 12HNO3 - > 3C2H604. 2H2O + 3NO + 9 NO2.
    Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PERCOBAAN III “PEMBUATAN ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”

LAPORAN PERCOBAAN I “PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT”

JURNAL PERCOBAAN I “PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT”